Custom Search

Jumat, 19 Januari 2018

Sat Lantas Polres Mojokerto Gelar Hypnotherapy Untuk Tekan Kecelakaan

Jurnalis : Achmad Supriyadi
Kanit Laka Sat Lantas Polres Mojokerto Ipda Edi Widoyono. (Foto/istimewa)

MOJOKERTO (jurnalmojo.com) - Untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas yang menimpa siswa sekolah Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Mojokerto melakukan hypnotherapy di berbagai sekolah di Kabupaten Mojokerto. Sekolah yang dikunjungi oleh Satlantas Polres Mojokerto yakni SMK PGRI Sooko, Kamis (18/01/2018).

SMK PGRI menjadi sekolah kedua, sebelumnya Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto Ipda Edy Widoyono lakukan hypnotheraphy. Ipda Edy Widoyono menjadi pembicara yang menggunakan metode hypnotheraphy guna mengurangi angka kecelakaan dan meminimalisir korban kecelakaan.

Ratusan siswa SMK PGRI Sooko terlihat antusias mengikuti terobosan baru yakni hypnotherapy yang diadakan Satlantas Polres Mojokerto yang diyakini bisa menekan jumlah kecelakaan lalu lintas.

"Saat hypno teraphy ini, peserta akan seperti orang bermimpi. Mereka akan berada di alam bawah sadar, di situ kami berikan sugesti-sugesti," ungkapnya.

Edi menambahkan, hypnotheraphy bisa juga dijadikan salah satu cara metode pengobatan. Hypnotheraphy bisa digunakan untuk mengobati orang yang fobia sesuatu.

Kanit Laka saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media. (Foto/istimewa)

"Misalnya orang fobia buah, kita bisa terapkan hypno teraphy dan kami berikan sugesti-sugesti. Dulu teman saya melakukannya, akhirnya berhasil," imbuhnya.

Tidak hanya menyasar pelajar, Satlantas Polres Mojokerto juga akan adakan hypnotheraphy ini ke kalangan masyarakat umum supaya bisa sadar berlalu lintas.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut Ipda Edy Widoyono juga unjuk kemampuan sulap untuk memberikan hiburan kepada para peserta.

"Kalau atraksi sulan ini saya sudah belajar sejak tahun 1988, saat saya masih kelas 1 SMA. Ini hanya selingan, untuk hiburan agar mereka tidak jenuh," pungkasnya.

Menurut Edi, tahun 2017 kemarin angka kecelakaan lalu lintas dengan korban pelajar masih sangat tinggi. Keadaan tersebut, di awal tahun 2018 ini, jumlah kejadian kecelakaan dengan korban pelajar, angkanya masih bisa dihitung dengan jari. (pry/jek)