Custom Search
BREAKING NEWS
Loading...

Minggu, 21 Januari 2018

thumbnail

Diduga Alami Gangguan Mental, Pemuda Bangkalan Rusak Alat Peraga Bakal Calon Bupati

Jurnalis : Deaz Terengganu
Salah satu banner yang dirusak terlapor. (Deaz Terengganu/jurnalMojo.com)

BANGKALAN (Jurnalmojo.com) - Pengrusakan terhadap banner yang bergambar salah satu Bacalon Bupati Bangkalan Periode 2018-2023  Dr. Ir. HM. Farid Alfauzi. MM terjadi pada hari Selasa, (16/1/2018) di Desa Planggiran Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan Jawa Timur.

Aksi pengrusakan tersebut dilakukan oleh Muhammad (21) yang merupakan warga Dusun Asem Dilem Desa Tanjungbumi Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan.

Berdasarkan keterangan warga setempat, Muhammad yang merupakan terlapor mengalami indikasi kelainan mental.

Kejadian pengrusakan tersebut dilaporkan oleh Saudara Rusdi ke Polsek Tanjungbumi pada hari Jumat, (19/1/2018) sekitar pkl 08.00 wib.

Berhubung kejadian tersebut ada sangkut pautnya dengan urusan Pilkada maka Pihak Polsek Tanjungbumi mengantar Pelapor Rusdi ke Pihak Panwascam Tanjungbumi.

Namun setelah sampai disana, Pihak Panwascam Tanjungbumi merasa belum mempunyai hak untuk menangani permasalahan tersebut dikarenakan pihaknya baru bisa menangani permasalahan apabila diatas tanggal 12 Pebruari 2018.

Kapolsek Tanjung Bumi AKP. Yoyok Prasetyo, S.H melalui Kasubag Humas Polres Bangkalan AKP. Bidarudin, S.H membenarkan tentang adanya laporan kejadian pengerusakan alat peraga salah satu Bakal Calon Bupati tersebut.

"Permasalahan tersebut akan di kaji secara hukum terlebih dahulu. Apabila ada pelanggaran hukum akan tetap di tangani secara hukum," ujarnya

Saat ini permasalahan tersebut sedang dimusyawarahkan antara Kapolsek Tanjung dengan Panwascam Tanjungbumi dan pihak pelapor. (eaz/jek)
thumbnail

Indehoy Di Hotel Bersama WIL, Kepala Dusun Salen Ditemukan Tewas Di Kamar

Jurnalis : Achmad Supriyadi
Sejumlah potensi relawan saat hendak evakuasi jenazah Musholin. (Foto/istimewa)

MOJOKERTO (jurnalmojo.com)  -  Musholin (43) warga Dusun Salen Rt 03 Rw 01, Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ditemukan meregang nyawa di kamar no 26 hotel WK berada di Dusun Wonokerto, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Korban yang berprofesi sebagai kepala dusun diketahui check in pukul 12.45 WIB bersama istri sirinya yakni Wiwik Widyawati (41) warga Dusun Karangdami Rt 03 Rw 02, Desa Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Ada teriakan seorang wanita, kemudian kami masuk dan memeriksa korban namun denyut nadinya sudah tidak ada," ungkap Mujahidin salah satu pegawai hotel WK.

Jenazah Musholin sebelum dievakuasi. (Foto/istimewa)

Pada saat korban ditemukan sudah meninggal dengan keadaan telengkup dan ada darah yang keluar dari hidungnya.

Wiwik Widyawati mengatakan jika korban tidak minum obat atau sejenisnya. "Korban memiliki riwayat penyakit jantung," tukasnya kepada petugas.

Kapolsek Pungging AKP Edy Purwo Santoso S.H mengatakan jenazah morban dibawa ke rumah sakit Prof Dr Soekandar Mojosari guna dilakukan otopsi.

"Kematian korban masih dalam penyelidikan kita. Barang bukti dari tempat kejadian yakni vitamin c, alat kontrasepsi, tisu magic dan roti, pungkasnya. (pry/jek)

Sabtu, 20 Januari 2018

thumbnail

Komitmen Mewujudkan Pemilu Akses, KPU Coklit Sugeng Pembuat Kaki Palsu

Jurnalis : Rony Yunarto
Afidatusshaliha, Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto saat dikediaman Sugeng, pembuat kaki palsu. (Afidatusshaliha for jurnalMojo.com)

MOJOKERTO (jurnalMojo.com - Kemeriahan Gerakan Coklit serentak pada hari Sabtu (20/1/2018) terlihat di Kecamatan Mojosari. Sejak pagi kantor Kecamatan Mojosari dipadati oleh PPDP se Kecamatan Mojosari yang akan mengikuti apel sebelum menjalankan tugas coklit ke rumah-rumah pemilih. PPDP yang berjumlah total 103 tersebut datang dari berbagai Desa dan Kelurahan yang ada di Mojosari.

Tepat pukul 08.30 WIB apel yang dipimpin oleh Afidatusholikha, Komisioner KPU Kabupaten Mojokerto dimulai. Apel tersebut selain diikuti oleh seluruh PPDP, juga diikuti oleh PPS se Kecamatan Mojosari. Bahkan pada barisan paling kiri, terlihat PPL yang baru dilantik pada hari Kamis kemarin juga ikut serta. Panwascam juga tampak berada di deretan kursi undangan bersama Kapolsek Mojosari.

Selanjutnya PPDP dengan didampingi oleh PPS menyebar untuk melakukan coklit minimal 5 rumah di wilayah kerja masing-masing. Sementara itu, terlihat bergabung dengan rombongan PPDP Kelurahan Sarirejo untuk mencoklit rumah Sugeng Siswoyudono, penyandang Disabilitas dan pembuat kaki palsu.

“Beliau profil yang ikonik, pernah tampil di acara Kick Andy. Beliau juga sering tampil di acara-acara talkshow sebagai nara sumber. Terlebih beliau dengan kemampuannya membuat kaki palsu, sering membantu penyandang disabilitas lainnya yang tidak mampu supaya mendapat kaki palsu dengan biaya yang terjangkau,” ujar Afidah.

Lebih lanjut Afidah menandaskan bahwa kenapa pilihan jatuh ke Sugeng sebagai opinion leader dalam coklit serentak, ini sebagai bukti bahwa KPU Kabupaten Mojokerto benar-benar ingin mewujudkan Pemilu Akses untuk penyandang Disabilitas.

Sebagaimana diketahui, selain membuat kaki palsu Sugeng sendiri juga penyandang Disabilitas. Coklit berlangsung cukup lama karena diselingi obrolan tentang pengalaman Sugeng setelah terkenal. Sekitar pukul 09.30 WIB rombongan bergeser ke rumah di belakang kediaman Sugeng. (vr/ron)
thumbnail

Gebyar Coklit Serentak Dorong Partisipasi Warga Terhadap Pemilu

Jurnalis : Handoko
Pelaksanaan apel gebyar Coklit serentak Nasional juga digelar di Kecamatan Gununganyar Rungkut Surabaya. (Handoko/jurnalMojo.com)

SURABAYA (jurnalmojo.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaksanakan Apel Gebyar Coklit serentak Nasional di Kecamatan Gununganyar, Rungkut, Surabaya dengan komandan apel Pelda Daniel Bawata.

Kegiatan coklit pada hari pertama akan dilakukan secara serentak setelah pelaksanaan apel, salah satunya di wilayah Kecamatan Gununganyar, Rungkut. Kegiatan coklit sendiri akan berlangsung selama sebulan hingga 18 Februari 2018.

Danramil 0831/05 Rungkut, Mayor Supriyo menjelaskan, petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) akan berkunjung ke rumah warga dari pintu ke pintu untuk melakukan coklit Data Pemilih Tetap (DPT) terakhir hasil sinkronisasi dengan Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4).

Danramil juga mengatakan, gerakan coklit nasional serentak ini bukan hanya bagi penyelenggara pemilu, melainkan juga pengawas pemilu dan juga pemilih.

"Pemilih pasti akan siap-siap.  Jangan-jangan nanti datang ke tempat saya, saya belum punya KTP elektronik. Jangan-jangan pas petugas datang, saya lagi pergi.' Makanya perlu adanya komunikasi antara PPDP dan pemilih kapan bisa bertemu," kata Mayor Supriyo di Kecamatan Gununganyar, Sabtu (20/01/2018).

Kegiatan coklit akan dilakukan oleh 385.791 petugas PPDP. Pada kegiatan coklit serentak tanggal 20 Januari 2018 petugas PPDP akan didampingi oleh 223.482 orang.

Kalau semua bergerak, maka dengan target satu PPDP bisa menjangkau lima rumah, maka akan ada 1.928.955 rumah yang di coklit secara serentak pada tanggal 20 Januari 2018.

"Mereka membawa data DP4, itu dicek dari rumah ke rumah. Apakah benar di rumah ini ada tiga atau empat orang yang sudah masuk hak pilih, dicek tanggal lahirnya, penulisan nama, jenis kelamin, alamat rumah, dan seterusnya," jelas Mayor Supriyo.

Dalam kesempatan yang sama, petugas PPDP, Pramono mengatakan, petugas juga harus mendata anggota keluarga yang sudah memiliki hak pilih, akan tetapi belum terdata.

"Harus bekerja sungguh-sungguh mendatangi rumah ke rumah setiap warga dan melaksanakan prosedur ini dengan benar. Mencatat yang harus dicatat, dan mencoret yang harus dicoret," pungkasnya. (han/yus)
thumbnail

Hindari Sepeda Motor, Bus Mira Seruduk Rumah Warga Di Perak Jombang

Jurnalis : M. Yusuf
Kondisi bus Mira yang terguling di jalur Perak Jombang. (M. Yusuf/jurnalMojo.com)

JOMBANG (jurnalmojo.com) - Kecelakaan lalulintas kembali terjadi jalan raya Madiun-Surabaya. Tepatnya di Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (20/01/2018).

Kecelakaan yang melibatkan bus PO Mira jurusan Yogyakarta-Surabaya, Nopol S-7165-US dengan sepeda motor Suzuki RC 100, Nopol S-2607-XZ terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Dari informasi yang diperoleh jurnalmojo.com, kronologi berawal saat bus PO Mira melaju dari Madiun-Nganjuk menuju Surabaya. Saat di TKP, tiba-tiba sepeda motor Suzuki RC 100, Nopol S-2607-XZ yang dikemudikan Muksin (60), warga Dusun/Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang menyeberang.

Kanit Laka, Iptu Sulaiman menjelaskan, pada saat menyeberang diduga Muksin kurang hati-hati dan jarak sudah dekat dengan bus, maka bus PO Mira Nopol S-7165-US yang dikemudikan Sari Cahyono (55), warga Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mencoba menghindar dengan membanting stir ke kiri. Akibatnya bus mengalami oleng dan terguling, lalu menabrak rumah warga milik Siram (73).

Dengan kejadian tersebut, dua penumpang bus PO Mira mengalami luka-luka, yakni Wiwik Sudarwati (51), warga Dusun/Desa Malangsari, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk dan Sunarsih (44), warga Dusun Jambe, Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.

"Untuk penumpang bus yang mengalami luka-luka dibawa ke Puskesmas Perak untuk menjalani perawatan medis," terang Kanit Laka Polres Jombang, Iptu Sulaiman.

Akibat kejadian Laka-lantas tersebut, kerugian materiil ditaksir kurang lebih sebesar empat puluh juta rupiah.

Faktor penyebab pada kecelakaan tersebut karena melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman antara kendaraan yang didepan dan yang dibelakangnya.

Untuk itu selalu hati-hati dan waspada dalam berkendara. Apalagi mengingat saat ini muism hujan, sehingga jalan cenderung licin, dan juga banyak jalan berlubang dan bergelombang.

"Saat ini sudah ditangani Polantas Polres Jombang dan melakukan olah TKP. Untuk bus PO Mira masih proses evakuasi," pungkasnya. (yus/jek)
thumbnail

Guna Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Danramil Bersama Forpimka Ikuti Deklarasi ODF

Jurnalis : M. Yusuf
Koramil 0815/10 Bangsal bersama Forpimka mengikuti deklarasi ODF. (Pendim for jurnalMojo.com)

MOJOKERTO (jurnalmojo.com) - Danramil 0815/10 Bangsal, Kapten Arh Anang Supriyanto yang diwakili Bati Tuud, Pelda M. Ilyas Mustofa bersama Forpimka mengikuti deklarasi ODF (Open Defecation Free) atau Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) di Balai Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (19/01/2018).

Kegiatan yang diselenggarakan UPT Puskesmas Bangsal dihadiri sekitar 100 orang, antara lain Camat Bangsal Drs. Moh. Riduwan MM., Kapolsek Bangsal diwakili Bhabinkamtibmas Bripka Kade Pitoyo, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Susi Dwi Arini S.Kep, MM., Ka UPT Puskesmas Bangsal dr. Ninis Budi Utami, Kades Pacing Mustaji, Babinsa, Tim Penggerak PKK dan masyarakat Desa Pacing.

Camat Bangsal Drs. Moh. Riduwan MM. mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Desa Pacing yang sudah siap mendeklarasikan ODF, sudah tidak melakukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) karena setiap rumah memiliki WC. Desa Pacing merupakan desa pertama di wilayah Kecamatan Bangsal yang mendeklarasikan ODF.

Kepala UPT Puskesmas Bangsal, dr. Ninis Budi Utami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Pacing beserta segenap warga, karena hari ini Desa Pacing sudah mendeklarasikan ODF.

"Terima kasih disampaikan juga untuk Forpimka atas peran serta dan dukungannya, sehingga Desa Pacing mencapai ODF atau BABS (Buang Air Besar Sembarangan)," ucap dr. Ninis.

Dengan dicanangkannya Desa Pacing sebagai Desa ODF, berarti semua warga sudah memiliki jamban dan tidak ada yang buang air besar sembarangan, sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

"Semoga kegiatan ini dapat memotivasi desa-desa lainnya di wilayah Bangsal untuk segera mencapai ODF," jelasnya.

Acara dilanjutkan Deklarasi ODF oleh Kades Pacing Mustaji melalui pernyataan bersama “Kami Masyarakat Desa Pacing Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Stop Buang Air Besar Sembarangan sekarang dan selamanya”. Usai deklarasi dilanjutkan penandatanganan naskah deklarasi oleh kepala desa beserta jajaran kepala dusun.

Di tempat berbeda, Danramil 0815/10 Bangsal, Kapten Anang Supriyanto mengatakan, dalam rangka mewujudkan Desa ODF, Puskesmas dapat bekerjasama dengan Koramil untuk menggerakan masyarakat membuat jamban keluarga.

Danramil juga menegaskan, selama ini Koramil sebagai satuan komando kewilayahan telah melaksanakan program karya bakti TNI pembuatan jamban keluarga bagi masyarakat miskin.

“Semoga kegiatan yang akan datang ada program pembuatan jamban keluarga, sehingga Koramil dan UPT Puskesmas dapat bekerjasama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," pungkasnya. (dim/yus)
thumbnail

Jembatan Ngarjo Terancam Putus, Babinsa Bersama Bhabinkamtibmas Cek Ke Lokasi

Jurnalis : M. Yusuf
Babinsa dan Bhabinkamtibmas saat cek lokasi jembatan yang nyaris putus. (Pendim for jurnalMojo.com)

MOJOKERTO (jurnalmojo.com) - Tingginya intenistas hujan di wilayah Mojokerto, menyebabkan meningkatnya debit air pada sungai yang mengalir ke wilayah hilir. Hal tersebut berdampak pada tergerusnya tanggul penahan sungai maupun infrastruktur lainnya.

Salah satunya jembatan di Dusun Ngengor, Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengalami pergeseran dan retakan pada bagian pondasi, Jumat (19/01/2018).

Jembatan yang melintas di atas Sungai Bangsal yang mengalir ke Sungai Sadar tersebut menghubungkan antar dusun di wilayah Desa Ngarjo, antara lain Dusun Babatan dan Dusun Telasih, serta Desa Jumeneng, Desa Gayam, Desa Wunut dan Desa Tinggarbuntut.  

Mendengar informasi tersebut, Babinsa Desa Ngarjo Pos Ramil Mojoanyar, Serda Sarbini bersama Bhabinkamtibmas Polsek Mojoanyar, Bripka Wawan langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pengecekan pada pukul 13.30 WIB.

"Jembatan di Dusun Ngengor, Desa Ngarjo ini mengalami pergeseran pondasi, dan sedikit demi sedikit plengsengan di bawah jembatan mulai amblas bahkan terancam putus, akibat tergerus derasnya aliran air sungai," ujar Babinsa Ngarjo, Serda Sarbini.

Untuk menghindari timbulnya korban jiwa atau kerugian yang lebih besar, saat ini jembatan yang menjadi akses utama antar dusun dan antar desa ini untuk sementara ditutup dengan memasang portal yang dilakukan warga setempat.

"Demi keselamatan warga, jembatan memang ditutup oleh warga setempat. Warga agar melewati jalan yang lain," pungkasnya. (dim/yus)